Monday, October 5, 2015

Mas Ramdan, The Humble Figure



Profile Interviewee: 
Ramdan
42 Tahun
Wiraswasta
Pengeluaran 500ribu/bulan





Saat itu hari sudah semakin sore. Sayapun berkeliling lingkupan luar lapangan sempur. Ada sebuah warung tua disebrang lapangan. Terdapat seorang bapak yang duduk dipojokan sambil merokok. Sayapun mengajak beliau berdialog. Dari awal percakapan kami, terlihat bahwa mas Ramdan adalah seorang yang punya pengetahuan luas. Ia banyak menceritakan mengenai Bogor kepada saya. Curahan hatinyapun tertuang dalam wawancara kali ini.

“Waktu santai saya ya duduk di warung, nontonin anak-anak muda atau ngeliatin orang lewat sambil ngopi sama ngerokok. Itu udah paling asik deh.”, ujar mas Ramdan. Pria berumur 36 tahun ini kembali menambahkan  “Saya pilih lapangan sempur karena lebih asik aja, lebih santai. Banyak masyarakat sekitar sini yang main. Ada yang bukan dari sini juga ikut meramaikan. Bisa dapat olahraganya, santai, jadi relax gitu kan.”

Terlihat sekali kalau mas Ramdan banyak mengetahui tentang wilayah disini. Beliau mengatakan kalau ada banyak variasi kegiatan yang dapat dilakukan di lapangan sempur ini. “Disini memang terutama terkenalnya karena olahraga. Ada kemungkinan ke pola hidup sehat. Karena banyak penyakit makanya harus dicegah dengan olahraga.”, begitu penjelasan beliau mengenai keadaan sekarang. Menurut beliau, masyarakat sekarang menghabiskan waktunya untuk dapat bercengkrama bersama sambil olahraga demi hidup sehat. Tak ayal kadang ia juga melakukannya. Tetapi pada kesempatan kali ini ia sedang ingin duduk menikmati indahnya kesendirian sambil ditemani segelas kopi dan sebatang rokok.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai wisata Bogor lainnya, mas Ramdan mulai banyak mencurahkan pandangannya. “Sekarang mah kuliner yang makin diminati. Bukan cuma anak muda aja, orang tua juga banyak.” Ketika ditanya mengenai kelebihan dan kekurangan kota Bogor, ia mengatakan ,“Bogor itu nyaman, aman, tentram. Orang-orangnya ramah. Tapi fasilitasnya butuh ditambahin. Kadang anak-anak yang lagi nongkrong kayak didepan ini, mereka lagi nyantai atau gimana, sering terganggu oleh oknum-oknum tertentu. Kadang aparatnya ada penertiban. Memang tidak dapat menyalahkan aparatnya. Kadang ada orangtua yang ga setuju anaknya sampai malam nongkrongnya.”

Ketika mulai membicarakan tentang ekonomi, ia kembali bercerita mengenai hal yang dirasakannya selama ini ,“Usaha saya lumayan terukur tapi ga mendukung untuk kedepan sebenarnya mbak.” Sayangnya ada keterbatasan ekonomi yang dialami oleh mas Ramdan yang berprofesi sebagai wirausaha ini. Walaupun Bogor ramai, tetap sayang usahanya stagnan.

Menutup wawancara kali ini, mas Ramdan memberikan beberapa saran untuk lapangan Sempur. ”Berikan fasilitas, datang hujan kasi tempat berteduh. Sekarang yang diperindah cuma taman melulu, penghijauan semua, tapi coba kalau datang hujan disini kan ga ada tempat berteduh. Jadi mending dimaksimalkan satu tempat dulu.”, jelas beliau.

Banyak hal yang saya tidak sadari sebelumnya menjadi tersadarkan karena penuturan dari mas Ramdan. Semoga kedepannya mas Ramdan bisa sukses dengan usahanya! 




N.B.: Check out my ig @rebeccavania for the video and don't forget to like this post!  ;)
 
Vania Hartanto
vaniahartanto95@gmail.com 

No comments:

Post a Comment