Profile Interviewee:
Ramdan42 Tahun
Wiraswasta
Pengeluaran 500ribu/bulan
Saat itu hari sudah semakin sore. Sayapun berkeliling
lingkupan luar lapangan sempur. Ada sebuah warung tua disebrang lapangan.
Terdapat seorang bapak yang duduk dipojokan sambil merokok. Sayapun mengajak
beliau berdialog. Dari awal percakapan kami, terlihat bahwa mas Ramdan adalah
seorang yang punya pengetahuan luas. Ia banyak menceritakan mengenai Bogor
kepada saya. Curahan hatinyapun tertuang dalam wawancara kali ini.
“Waktu santai saya ya duduk di warung, nontonin anak-anak
muda atau ngeliatin orang lewat sambil ngopi sama ngerokok. Itu udah paling
asik deh.”, ujar mas Ramdan. Pria berumur 36 tahun ini kembali menambahkan “Saya pilih lapangan sempur karena lebih asik
aja, lebih santai. Banyak masyarakat sekitar sini yang main. Ada yang bukan
dari sini juga ikut meramaikan. Bisa dapat olahraganya, santai, jadi relax gitu kan.”
Terlihat sekali kalau mas Ramdan banyak mengetahui tentang
wilayah disini. Beliau mengatakan kalau ada banyak variasi kegiatan yang dapat
dilakukan di lapangan sempur ini. “Disini memang terutama terkenalnya karena
olahraga. Ada kemungkinan ke pola hidup sehat. Karena banyak penyakit makanya
harus dicegah dengan olahraga.”, begitu penjelasan beliau mengenai keadaan
sekarang. Menurut beliau, masyarakat sekarang menghabiskan waktunya untuk dapat
bercengkrama bersama sambil olahraga demi hidup sehat. Tak ayal kadang ia juga
melakukannya. Tetapi pada kesempatan kali ini ia sedang ingin duduk menikmati
indahnya kesendirian sambil ditemani segelas kopi dan sebatang rokok.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai wisata Bogor lainnya,
mas Ramdan mulai banyak mencurahkan pandangannya. “Sekarang mah kuliner yang
makin diminati. Bukan cuma anak muda aja, orang tua juga banyak.” Ketika
ditanya mengenai kelebihan dan kekurangan kota Bogor, ia mengatakan ,“Bogor itu
nyaman, aman, tentram. Orang-orangnya ramah. Tapi fasilitasnya butuh
ditambahin. Kadang anak-anak yang lagi nongkrong kayak didepan ini, mereka lagi
nyantai atau gimana, sering terganggu oleh oknum-oknum tertentu. Kadang
aparatnya ada penertiban. Memang tidak dapat menyalahkan aparatnya. Kadang ada
orangtua yang ga setuju anaknya sampai malam nongkrongnya.”
Ketika mulai membicarakan tentang ekonomi, ia kembali
bercerita mengenai hal yang dirasakannya selama ini ,“Usaha saya lumayan
terukur tapi ga mendukung untuk kedepan sebenarnya mbak.” Sayangnya ada
keterbatasan ekonomi yang dialami oleh mas Ramdan yang berprofesi sebagai
wirausaha ini. Walaupun Bogor ramai, tetap sayang usahanya stagnan.
Menutup wawancara kali ini, mas Ramdan memberikan beberapa
saran untuk lapangan Sempur. ”Berikan fasilitas, datang hujan kasi tempat
berteduh. Sekarang yang diperindah cuma taman melulu, penghijauan semua, tapi
coba kalau datang hujan disini kan ga ada tempat berteduh. Jadi mending
dimaksimalkan satu tempat dulu.”, jelas beliau.
Banyak hal yang saya tidak sadari sebelumnya menjadi
tersadarkan karena penuturan dari mas Ramdan. Semoga kedepannya mas Ramdan bisa
sukses dengan usahanya!
N.B.:
Check out my ig @rebeccavania for the video and don't forget to like this post!
;)
Vania Hartanto
vaniahartanto95@gmail.com
No comments:
Post a Comment